back home
Lusy Laksita

...Siaran itu tidak sekedar Bersuara tetapi Berbicara melalui Otak...Hati dan Mulut...

Penyiar Radio dan Radio dua hal yang tidak dapat dan tidak pernah akan saya lupakan dalam Hidup dan Perjalanan Karir saya. Ketertarikan saya terhadap Profesi Penyiar Radio muncul saat saya harus mengerjakan tugas wawancara Mata Pelajaran Jurnalistik saat saya bersekolah di SMAK Stella Duce I Jurusan Bahasa, ini sekitar  tahun  1984.  Jurnalistik  merupakan salah  satu  mata  pelajaran di  Jurusan Bahasa, dan pada saat itu salah satu tugas yang diberikan oleh Guru Pengampunya adalah Mewawancarai salah satu Figur di Yogyakarta lengkap dengan Cerita tentang Profesinya.  Karena  pada  saat  itu  profesi  Penyiar  Radio  menjadikan  pemiliknya sebagai  Figur,  maka  saya  memutuskan  untuk  memwancarai  salah  satu  penyiar radio. Dan pilihan saya jatuh pada Mas Kelik Subagyo, Penyiar Radio terkenal saat itu yang siaran di  Radio Geronimo FM. Akhirnya sampailah saat saya datang ke Studio  Radio  Geronimo  FM  untuk  mewawancari  Mas  Keliek  Subagyo.  Sambil menunggu beliau siap, saya iseng iseng lihat penyiar yang sedang siaran meski hanya dari luar Ruang Siaran atau Call Box. Saat itulah keinginan dan kepinginan saya menjadi Penyiar Radio muncul. Dalam benak saya, kerja menjadi Penyiar radio itu enak sekali

karena hanya Memutar Lagu, Omong, Ketawa Ketiwi dan Digaji, enak sekali khan. Saya jadi kepengen menjadi Penyiar Radio. Meski keinginan itu harus ditunda  karena  saya  pelajar  SMA dan saat  itu  di  radio  Geronimo FM tidak  ada kesempatan  menjadi  penyiar  untuk  yang  masih  SMA.  Saya  hanya  bisa  menjadi Pendengar  dan semakin sering  main ke Radio Geronimo sepulang sekolah demi lebih  mengenal  dunia  Radio  dan  Radio  Geronimo  FM,  karena  saya  hanya  mau menjadi Penyiar di radio Geronimo FM.

Waktu  berjalan,  hingga  pada  sekitar  pertengahan  tahun  1987,  Radio Geronimo FM membuka kesempatan untuk menjadi  Penyiar Radio.  Bagi  saya ini kesempatan yang tidak dilewatkan, ini saatnya saya mewujudkan keinginan saya menjadi  Penyiar  Radio.  Saat  itu  saya  sudah  menjadi  Mahasiswi  Semester  III  di Jurusan Sastra Jawa di Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada, sehingga saya bisa mengikuti proses rekrutmen Penyiar di Radio. Saya bersaing dengan lebih kurang 1028 pelamar dan harus melewati 5 Tahap Test. Test diawali dengan Test Bahasa Inggris  dan  4  Tahap selanjutnya  adalah  Test  Vokal,  baik  membaca  naskah atau siaran  radio.  Puji  Tuhan,  setelah

melewati semua  Tahap  Seleksi,  saya  diterima bersama 9  pelamar  yang  lolos,  jadi  jumlah  Calon  Penyiar  ada  10  orang.  Calon Penyiar, karena kami masih harus menjalani Training sebelum benar benar menjadi Penyiar Radio. Menjalani training untuk menjadi Penyiar Radio merupakan hal yang tidak mudah tetapi mengasyikkan. Kami mulai dikenalkan dengan dunia radio, dari hal Teknik misalnya mengidupkan dan mematikan pemancar, mengedit rekaman dan yang pasti  bagaimana siaran dengan baik.  Kami didik untuk mandiri  dan kreatif tanpa  menghilangkan  kebersamaan.  Saya  menjalani  masa  training  ini  dengan semangat untuk selalu menjadi lebih baik dan baik lagi. Saya juga menjalaninya dengan penuh lika liku karena kesalahanpun juga terjadi, tapi itulah yang menjadi tantangan  saya.  Kesabaran  dan  ketekunan  saya  diuji  pada  proses  training  ini karena  teman teman lain  sudah On Air,  sementara  saya  belum juga  mendapat kesempatan karena masih harus memperbaiki beberapa hal.  Untung hal ini tidak menyurutkan semangat saya, bagi saya yang terakhir On Air bukan berarti yang terjelek,  dan  bukan berarti  tidak  dapat  berprestasi.

Prestasi itu proses, terbukti sejak tahun 1993 sampai dengan 2000 saya mendapat Prestasi sebagai Penyiar Terbaik Pilihan Pendengar. Puji Tuhan.

Akhirnya tiba saatnya saya punya kesempatan siaran, dan mulai merasakan Indahnya dan Serunya Siaran Radio dan menjadi Penyiar Radio. Menjalani Profesi sebagai Penyiar Radio membuka semua Kesempatan, menjadi MC, menjadi Trainer, menjadi Penyiar TV dan menjadi Public Speaker. Penyiar Radio bagi saya tidak hanya sekedar Batu Loncatan tapi Pintu Gerbang Kesempatan.

Pengalaman 14 Tahun di Radio Geronimo dengan berbagai kesempatan mendapat tanggung jawab, mulai dari menjadi Penyiar Radio, Reporter Radio sampai Program Director membuat saya berkeinginan untuk menjadi Pengelola Radio. Tahun 2001 kesempatan mengelola radio itu datang. Saya pindah ke Semarang dan mulai 01 Juli 2001 saya bekerja di Radio IBC FM sebagai Program Manager, merubah segmen Radio, dari Radio Dangdut menjadi radio dengan Lagu Indonesia. Keasyikan mengelola radio terus berjalan, kesempatan dan tanggung jawab pun saya terima, menjadi Marketing dan PR Manager Radio IBC

FM, semua saya jalani dengan tanpa meninggalkan yang namanya Siaran Radio dan Penyiar Radio.

Tahun 2005 adalah tahun saya kembali ke Jogja mencari tantangan baru di dunia Radio. Tantangan itu saya dapatkan di Female Radio Jogja sebagai Marketing Manager, kemudian menjadi Station Manager dan General Manager untuk Female Radio Jogja dan Prambors Jogja Radio yang satu network dalam JDFI (Jaringan Delta Female Indonesia). Dan tetap saja saya masih dan harus siaran meski saya menduduki Jabatan Struktural, karena bagi saya Siaran Radio itu tidak bisa ditinggalkan.

Mencintai Dunia Radio dan Profesi Penyiar Radio membuat saya tergerak untuk membuat sesuatu sebagai bentuk Pengabdian Pada Profesi. Dan ‘sesuatu’ yang saya pilih adalah Sekolah Penyiar Radio. Tahun 2007 saya mendirikan ‘Lusy Laksita’ Partner In Comm, sebuah Lembaga Kursus Komunikasi, termasuk di dalamnya Kursus menjadi Penyiar Radio. Mengelola Lembaga Kursus Broadcasting dan menjadi Trainer serta Konsultan tentang Radio membuat saya semakin merasa Dunia Radio adalah Nafas saya.

Sejak tahun 2009 sampai sekarang saya bergabung dengan Radio Ardia FM Jogja, sebagai Station Manager dan Radio Announcer. Mengelola radio dengan segmen khusus yaitu sebagai Radio yang memutar lagu lagu Jazz dan lagu lagu Established merupakan tantangan tersendiri bagi saya.

Siaran Radio itu Menyenangkan …

Dunia Radio itu Menantang …

Radio GERONIMO FM Jogjakarta
Nov 1987 – Juni 2001
Penyiar, Reporter, Narator Iklan, Script Writer
•
Jan 1993 – Juni 2001
Programme Director (Pengarah Acara)
•
Juni 1994 – Juni 2001
Koordinator Acara Talk Show & Live Music ’Kedai 24’
•
1995 – 1997
Redaktur Musik
•
1995 – 1997
Koordinator ‘Geronimo Cheers Leader’
Radio IBC FM Semarang
Juli 2001 – Juli 2003
Programme Director
•
Juli 2003 – Maret 2005
Marketing Manager & PR
•
Jan 2002 – Maret 2005
Penyiar
••••
Radio FeMale Yogyakarta
April 2005 – Sept 2005
Penyiar
•
2005 – Des 2005
Station Manager
•
Okt 2005 – Des 2005
General Manager
Radio FeMale & Prambors Yogyakarta
Jan 2006 – April 2007
Sales & Promotion Manager
•
Mei 2007 – 30 Sept 2007
Station Manager
••••
Radio ARDIA FM Yogyakarta
Maret 2009 – Sekarang
Station Manager
•
Maret 2009 – Sekarang
Penyiar
  • Tentang Lusy
  • Lusy dan Radio
  • Lusy dan Televisi
  • Lusy dan MC
  • Lusy dan Mengajar
  • Lusy dan Merah
  • Lusy dan Teman
  • Lusy dan Menulis
  • Interaktif
  • Gallery Foto & Video
  • LLBSPIC